Hukum Gossen I
dan II
1) Hukum Gossen I
Berdasarkan pola konsumsi manusia dalam mengonsumsi
satu jenis barang untuk mencapai utilitas maksimum, lahirlah Hukum Gossen I
yang dikemukakan oleh Hermann Heinrich Gossen. Pada intinya, hukum ini
menyatakan:
”Jika pemenuhan kebutuhan akan satu
jenis barang dilakukan secara terus-menerus, utilitas yang dinikmati konsumen
akan semakin tinggi, tetapi setiap tambahan konsumsi satu unit barang akan
memberikan tambahan utilitas yang semakin kecil.”
2) Hukum Gossen II
Tidak dapat dipungkiri, manusia memiliki kebutuhan
yang tidak terbatas. Manusia memiliki banyak kebutuhan, mulai kebutuhan yang
sangat penting sampai kebutuhan yang kurang atau tidak penting. Mulai dari
kebutuhan primer sampai kebutuhan yang bersifat tersier. Untuk itu, H.H.
Gossen mengemukakan lagi teorinya, yang dikenal dengan hukum Gossen II,
yang menyatakan:
“Jika konsumen melakukan pemenuhan
kebutuhan akan berbagai jenis barang dengan tingkat pendapatan dan harga barang
tertentu, konsumen tersebut akan mencapai tingkat optimisasi konsumsinya pada
saat rasio marginal utility (MU) berbanding harga sama untuk semua barang yang
dikonsumsinya.”
Dalam arti lain Hukum Gossen adalah
hukum tentang tambahan kepuasan yang akan semakin menurun. Dalam hukum Gossen
dikatakan bahwa bila suatu kebutuhan itu dipenuhi terus-menerus maka kita akan
menjadi bosan.
Misalnya kita lapar dan menginginkan
bakso. Pada saat itu di depan kita ada sepuluh mangkuk bakso. Yang menjadi
pertanyaan adalah di manakah letak kepuasan tertinggi kita. Jawabannya tentu di
mangkuk bakso yang pertama. Di mangkuk pertamalah kita akan merasa sangat puas
karena hasrat kita tersalurkan. Untuk mangkuk kedua, ketiga, dan seterusnya
kita tidak akan merasakan kepuasan seperti kepuasan di mangkuk pertama. Istilah
umumnya kita merasa sudah bosan dengan bakso.
Sifat Dasar
Manusia
Manusia adalah makhluk yang tidak pernah puas. Ketika satu kebutuhan terpenuhi, akan ada kebutuhan-kebutuhan lain yang ingin dipenuhi juga. Ketika manusia merasa bahwa dirinya sudah sukses, sesungguhnya masih banyak target-target baru yang lebih tinggi menanti. Itulah salah satu contoh hukum Gossen dalam ilmu non-ekonomi.
Manusia adalah makhluk yang tidak pernah puas. Ketika satu kebutuhan terpenuhi, akan ada kebutuhan-kebutuhan lain yang ingin dipenuhi juga. Ketika manusia merasa bahwa dirinya sudah sukses, sesungguhnya masih banyak target-target baru yang lebih tinggi menanti. Itulah salah satu contoh hukum Gossen dalam ilmu non-ekonomi.
Atau Misalnya seperti sepasang suami-istri atau sepasang kekasih yang
ketahuan selingkuh. Pada awal menjalin hubungan, mungkin rasanya bahagia,
dipenuhi romansa ini-itu, saling mengisi hidup, menghabiskan waktu bersama
berjam-jam, dan lain sebagainya. Tapi setelah beberapa lama, rasanya jadi biasa
saja. Soalnya sudah terpenuhi pada awal-awal hubungan, Nah. Bisa jadi akan
terbesit rasa bosan. Dan pada tahap yang rada parah, ya itu tadi, malah
selingkuh.
Hukum Gossen adalah hukum alam yang akan selalu ada
sepanjang masa. Meski begitu, sebagai makhluk yang memiliki akal seharusnya
manusia bisa menyiasatinya.