Sunday 26 December 2010




Analisa laporan keuangan digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan atas posisi keuangan perusahaan dari data historis.

Analisa laporan keuangan dilakukan dengan membandingkan data perusahaan minimal dua periode akuntansi untuk memberikan gambaran tentang kelemahan dan kelebihan suatu perusahaan dari tahun ke tahun.

Jenisnya antara lain :

1. Rasio Likuiditas :

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya.

Ada dua macam Rasio Likuiditas :

Acid Test Ratio (Quick Ratio) =

Analisa laporan keuangan digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan atas posisi keuangan perusahaan dari data historis.

Analisa laporan keuangan dilakukan dengan membandingkan data perusahaan minimal dua periode akuntansi untuk memberikan gambaran tentang kelemahan dan kelebihan suatu perusahaan dari tahun ke tahun.

Jenisnya antara lain :

1. Rasio Likuiditas :

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya.

Ada dua macam Rasio Likuiditas :

Acid Test Ratio (Quick Ratio) =

  • Rasio quick tidak memasukkan persediaan karena persediaan adalah aktiva lancar yang paling tidak liquid dan nilai realisasinya menjadi kas belum bisa dipastikan. Hal ini disebabkan karena menunggu persediaan dijual, baru bisa mendapatkan kas.

Current Ratio (Rasio Lancar) =

* Rasio lancar perusahaan normal berkisar pada 1,5 sampai dengan 2. Sedangkan Rasio lancar yang rendah menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi. Dan apabila rasio lancar yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar.

2. Rasio Aktivitas

Rasio yang digunakan untuk melihat aktivitas tertentu pada kegiatan tertentu.

Diantaranya yaitu :

Receivable Turn Over (RTO) =

maka rata-rata umur piutang = 365 / RTO

* Jika rata-rata piutang tinggi maka kemungkinan tidak kembalinya piutang cukup tinggi. dan juga sebaliknya, jika rata-rata piutang rendah bisa jadi ada kebijakan piutang yang ketat sehingga mengurangi penjualan (revenue) perusahaan.

Inventory Turn Over (ITO) =

maka rata-rata umur persediaan = 356 / ITO

* Semakin tinggi perputaran peiutang berarti semakin tinggi perputaran persediaan dan hal ini menandakan efektifitas manajemen perusahaan. Dan sebaliknya, jika perputaran piutang rendah maka manajemen perusahaan kurang efektif dalam pengendalian persediaan.

Fixed Asset Turn Over =

*Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan berdasar aktiva tetap yang dimiliki.

Working Capital Turn Over =

3. Rasio Solvabilitas

Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajiban jangka panjang.

Diantaranya yaitu :

Total Debt to Equity =

  • Rasio ini digunakan untuk menghitung berapa dana yang akan disediakan oleh kreditur.

Long Term to Equity =

Time Interest Earned =

* Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang menggunakan laba sebelum bunga dan pajak. Rasio yang tinggi menunjukkan situasi yang aman dalam arti mempunyai kemampuan membayar beban tetap bunga. dan begitu pula sebaliknya.

4. Rasio Profitabilitas

Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada penjualan, asset dan modal saham perusahaan.

Diantaranya yaitu :

Nett Profit Margin =

* NPM yang tinggi menandakan perusahaan mampu menghasilkan profit yang tinggi dan begitu pula sebaliknya.

Return On Asset (ROA) =

ROA sering disebut juga ROI (Return On Investmen). Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen asset.

Return On Equity (ROE) =

Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasar modal saham yang dimiliki.

5. Rasio Pasar

Rasio yang mengukur harga pasar dengan nilai buku. Rasio ini sering digunakan oleh investor dan calon investor, tetapi juga pihak manajemen juga memanfaatkan rasio ini.

Price Earning Ratio =

Dividend Yield =

Pembayaran Dividen =

  • Rasio quick tidak memasukkan persediaan karena persediaan adalah aktiva lancar yang paling tidak liquid dan nilai realisasinya menjadi kas belum bisa dipastikan. Hal ini disebabkan karena menunggu persediaan dijual, baru bisa mendapatkan kas.

Current Ratio (Rasio Lancar) =

* Rasio lancar perusahaan normal berkisar pada 1,5 sampai dengan 2. Sedangkan Rasio lancar yang rendah menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi. Dan apabila rasio lancar yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar.

2. Rasio Aktivitas

Rasio yang digunakan untuk melihat aktivitas tertentu pada kegiatan tertentu.

Diantaranya yaitu :

Receivable Turn Over (RTO) =

maka rata-rata umur piutang = 365 / RTO

* Jika rata-rata piutang tinggi maka kemungkinan tidak kembalinya piutang cukup tinggi. dan juga sebaliknya, jika rata-rata piutang rendah bisa jadi ada kebijakan piutang yang ketat sehingga mengurangi penjualan (revenue) perusahaan.

Inventory Turn Over (ITO) =

maka rata-rata umur persediaan = 356 / ITO

* Semakin tinggi perputaran peiutang berarti semakin tinggi perputaran persediaan dan hal ini menandakan efektifitas manajemen perusahaan. Dan sebaliknya, jika perputaran piutang rendah maka manajemen perusahaan kurang efektif dalam pengendalian persediaan.

Fixed Asset Turn Over =

*Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan berdasar aktiva tetap yang dimiliki.

Working Capital Turn Over =

3. Rasio Solvabilitas

Rasio ini berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban-kewajiban jangka panjang.

Diantaranya yaitu :

Total Debt to Equity =

  • Rasio ini digunakan untuk menghitung berapa dana yang akan disediakan oleh kreditur.

Long Term to Equity =

Time Interest Earned =

* Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang menggunakan laba sebelum bunga dan pajak. Rasio yang tinggi menunjukkan situasi yang aman dalam arti mempunyai kemampuan membayar beban tetap bunga. dan begitu pula sebaliknya.

4. Rasio Profitabilitas

Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada penjualan, asset dan modal saham perusahaan.

Diantaranya yaitu :

Nett Profit Margin =

* NPM yang tinggi menandakan perusahaan mampu menghasilkan profit yang tinggi dan begitu pula sebaliknya.

Return On Asset (ROA) =

ROA sering disebut juga ROI (Return On Investmen). Rasio yang tinggi menunjukkan efisiensi manajemen asset.

Return On Equity (ROE) =

Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasar modal saham yang dimiliki.

5. Rasio Pasar

Rasio yang mengukur harga pasar dengan nilai buku. Rasio ini sering digunakan oleh investor dan calon investor, tetapi juga pihak manajemen juga memanfaatkan rasio ini.

Price Earning Ratio =

Dividend Yield =

Pembayaran Dividen =