Friday 24 December 2010

membuat jaringan dengan menggunakan tiga buah router dengan menggunakan dynamic routing. Routing yang akan kita gunakan di sini adalah RIP. Topologi yang akan digunakan adalah sebagai berikut.

Topologi Jaringan

Jaringan Router 0 (Router Tengah)

  • Interface FE 0/0 : 202.46.129.2/24
  • Interface FE 0/1 : 10.10.10.1/24
  • Network ID Client : 10.10.10.0/24

Jaringan Router 1 (Router Kiri)

  • Interface FE 0/0 : 202.46.129.1/24
  • Interface FE 0/1 : 172.15.1.1/24
  • Network ID Client : 172.15.1.0/24

Jaringan Router 2

  • Interface FE 0/0 : 10.10.10.2/24
  • Interface FE 0/1 : 192.168.100.1/24
  • Network ID Client : 192.168.100.0/24

Sekarang kita setting Router 0 terlebih dahulu. Pertama, kita hubungkan PC dengan router. Caranya ada di postingan sebelumnya. Jika telah terhubung, ketikkan command berikut pada hyperterminal.

--- System Configuration Dialog Router 0---

Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

Press RETURN to get started!

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 202.46.129.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 172.15.1.0
Router(config-router)#network 192.168.100.0
Router(config-router)#network 202.46.129.0
Router(config-router)#network 10.10.10.0
Router(config-router)#

Untuk router 2, command yang harus diketikkan adalah sebagai berikut.

         --- System Configuration Dialog Router 1 ---

Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

Press RETURN to get started!

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 202.46.129.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 172.15.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 10.10.10.0
Router(config-router)#network 192.168.100.0
Router(config-router)#network 202.46.129.0
Router(config-router)#network 172.15.1.0
Router(config-router)#exit

Sedangkan pada router 3, masukkan command berikut ini.

         --- System Configuration Dialog Router 2 ---

Continue with configuration dialog? [yes/no]: n

Press RETURN to get started!

Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface fastEthernet 0/0
Router(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#interface fastEthernet 0/1
Router(config-if)#ip address 192.168.100.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network 10.10.10.0
Router(config-router)#network 172.15.1.0
Router(config-router)#network 202.46.129.0
Router(config-router)#network 192.168.100.0
Router(config-router)#exit

Kalo semua router sudah disetting dan dikonfigurasi, sekarang saatnya menguji apakah jaringan yang kita buat sudah terhubung. Koneksikan semua router dengan PC melalui switch. Setting network address masing-masing komputer sesuai dengan gatewaynya. Berikut ini contohnya. GW adalah default gateway.

  • PC0 : 172.15.1.10/24 GW 172.15.1.1
  • PC1 : 172.15.1.20/24 GW 172.15.1.1
  • PC2 : 10.10.10.10/24 GW 10.10.10.1
  • PC3 : 10.10.10.20/24 GW 10.10.10.1
  • PC4 : 192.168.100.10/24 GW 192.168.100.1
  • PC5 : 192.168.100.20/24 GW 192.168.100.1
Pada static routing, administrator memasukkan tabel routing ke dalam router satu per satu. Metode ini cocok digunakan untuk jaringan yang kecil. Jika ada perubahan terhadap topologi jaringan, administrator tidak terlalu repot untuk mengupdate tabel routingnya karena jumlah routernya tidak terlalu banyak.

Berbeda ketika kita kita mempunyai jaringan yang besar. Kita tidak mungkin memasukkan tabel routing satu per satu, oleh karena itu kita memakai dynamic routing. Routing protokol akan membuat dan mengupdate sendiri routingnya. Administrator hanya perlu memasukkan network tujuan ke dalam router dan router akan membuat tabel routing sendiri. Jika ada perubahan topologi jaringan, router akan mengupdate sendiri tabel routingnya.

Ada banyak routing protokol yang bisa kita gunakan, seperti BGP, IGRP, EIGRP, OSPF, dll. Namun yang sering dipakai di dunia adalah protokol RIP. Jika pada tutorial di atas kita menggunakan routing protokol RIP, kita bisa menggunakan protokol lain dengan mengganti command router rip menjadi router xyz di mana xyz bisa diganti dengan protokol yang akan digunakan, misalnya bgp.


Sumber:
http://almaadin.wordpress.com/2010/11/24/membuat-dynamic-routing-pada-router-cisco/